Assalamualaikum… Terdetik di hati ingin mengemaskini blog pada malam suram tanpa cahaya sang rembulan. Jemari rancak menari bagi mengisi ruangan karutan yang kian hari kian bersawang. Bicara tentang cinta. Anda pelakunya, anda yang menilainya.
Cinta itu lazimnya berpasangan dengan airmata. Bukan semua orang dapat merasai nikmat cinta seumpama drama di kaca televisyen. Hakikat yang sebenar adalah nikmat cinta itu berbaur dengan kesengsaraan. Bukan semuanya indah. Ibarat kalau tidak tergigit lidah, bukanlah bercinta namanya.
Sememangnya manusia itu mencari kesempurnaan. Namun sempurna itu hanyalah igauan yang menjadi idaman. Persepsi tentang cinta yang indah bukanlah dusta tetapi di antaranya pasti ada nilai sengsara. Sengsara yang membikin hati pencinta semakin utuh mengharungi liku-liku dalam percintaan.
Milennium hanyalah sekadar perubahan waktu dan peredaran zaman. Cinta yang disebut-sebut tetap sama istilahnya sejak berzaman. Yang mewarnai cinta itu adalah kita. Ada yang terlalu manja menuruti kehendak cinta sehingga merosakkan emosi. Bukan selamanya kita akan terus bercinta monyet. Sila renung keupayaan diri untuk menjadi lebih matang dalam mengenal erti cinta.
Edisi karutan kali ini sekadar dorongan buat diri sendiri supaya lebih cenderung bersikap toleransi. Komitmen yang menjadi taruhan melibatkan dua jiwa yang bersatu hati. Mengimpikan sesuatu sangat mudah, mengejarnya adalah sukar, memilikinya hampir mustahil. Renung-renungkan. Sekian.
p/s : There are no perfect acts. Only perfect intentions.
Comments
nnti bila da bersama,, takut rasa mcm leceh je.. huhu
lama tak singgah blog femes bro nie...maaf lama su manje menyepikan diri....
memcari kedamaian dalam diri sendiri